Rangkuman Kelompok 9 – Resource Allocation

Rangkuman Kelompok 9 – Resource Allocation

  • Dalam manajemen proyek, alokasi sumber daya atau manajemen sumber daya adalah suatu aktivitas terskedul dan sumber daya yang dibutuhkan oleh aktivitas tersebut dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan waktu proyek yang dibutuhkan.
  • faktor yang dapat dikategorikan menjadi strategi di dalam meningkatkan kualitas sumber daya pada perencaan proyek:a) Faktor Internal, yaitu apa yang dimiliki oleh karyawan.

b)Faktor External, yaitu apa yang ada di luar tenaga kerja yang dapat menjadi stimulus bagi tenaga kerja.

  • Klasifikasi Alokasi Sumber Daya;a) Sumber daya tidak terbatas (Unlimited Resources Allocation) Bila tingkat kebutuhan sumber daya ? jumlah sumber daya yang ada, b) Sumber daya terbatas (Limited Resources Allocation) Bila tingkat kebutuhan sumber daya > jumlah sumber daya yang ada
  • Tujuan Alokasi Sumber Daya Terbatas; kebutuhan sumber daya tetap terpenuhi dengan penambahan waktu yang minimal
  • Batasan Alokasi Sumber Daya Terbatas; jumlah sumber daya yang tersedia tetap
  • Cara Alokasi Sumber Daya Terbatas; Increase Project Duration (IPD) seminimum mungkin (optimal). Setiap langkah selalu hitung IPD dari aktivitas  yang konflik dan susun network lagi
  • Aturan Prioritas; a) FCFS (first come, first served). Pekerjaan pertama yang datang di sebuah proyek, diproses terlebih dahulu, b) SPT (shortest processing time). Pekerjaan yang memiliki waktu pemrosesan terpendek ditangani dan diselesaikan terlebih dahulu, c) EDD (earliest due date). Batas waktu paling awal. Pekerjaan dengan batas waktu yang paling awal dikerjakan terlebih dahulu, d) PT (longest processing time). Waktu pemrosesan terpanjang. Pekerjaan yang memiliki waktu pemrosesan lebih panjang, lebih besar biasanya sangat penting dan diutamakan terlebih dahulu.
  • Kendala Alokasi Sumber Daya; Kondisi Kontrak, Jaminan, Proses Kontruksi dan Waktu
  • Metode – metode penaanganan konflik antara lain;a) Memaksakan kehendak (Forcing): ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah,b) Mencari upaya pemecahan masalah (problem solving): apa yang menjadi konflik, mencari dan mengumpulkan informasi, sebab-sebab terjadinya konflik, menganalisis berbagai alternative yang dipandang palaing baik, c) Berdamai atau koompromi (compromise): kedua belah pihak telah memikirkan berbagai alternative, member dan menerima, dan mencari pemecahan yang sampai batas-batas tertentu dapat diterima oleh kedua belah pihak,d) Mendinginkan suasana (smoothing): menjaga agar suasana tetap bersahabat,e) Menarik diri (withdrawal): menghindari (tidak bersedia menghadapi) terjadinya ketidak cocokan dalam saat tertentu. Hal ini bisa jadi disebabkan karena belum adanya konsep yang jelas untuk mendinginkan suasana, sambil memikirkan pendekatan lain pada waktu yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Sumber Buku:

Soeharto, I. (2001). “Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional) Jilid 1”. Erlangga, Jakarta, 1999

Sumber Internet:

Hartono, Yuliani. 2017. Alokasi Sumber Daya (Resource Allocation).

https://docplayer.info/42085740-Alokasi-sumber-daya-resource-allocation.html [diakses 6 November 2019]

Berliana, Ruth. 2014. Faktor Internal dan Eksternal dalam Mencetak SDM yang Berkualitas.

https://www.blj.co.id/2014/08/27/faktor-internal-dan-eksternal-dalam-mencetak-sdm-yang-berkualitas/ [diakses 11 November 2019]

Susila, Herman. 2012. Metode penanganan konflik dalam pelaksanaan kontruksi Gedung di Surakarta.

https://media.neliti.com/media/publications/141986-ID-metode-penanganan-konflik-dalam-pelaksan.pdf [diakses 8 November 2019]

Rangkuman Kelompok 8 – Project Budgeting

Rangkuman Kelompok 8 – Project Budgeting

  • Pengelolaan Biaya Proyek (Project Cost Management) adalah proses-proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan dengan anggaran yang telah disetujui
  • Proses Pengelolaan Biaya; Estimasi Biaya: a)mengestimasi biaya dari sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah proyek, b)Penentuan Anggaran: mengalokasikan estimasi biaya ke detail pekerjaan, untuk kemudian diukur kinerjanya, c)Pengendalian Biaya: Mengendalikan perubahan terhadap anggaran proyek.
  • Prinsip dasar pengelolaan biaya; a)Profit/keuntungan: Pendapatan dikurangi pengeluaran.Margin Profit: rasio pendapatan terhadap profit, b)Siklus hidup pembiayaan: Total biaya untuk memiliki sebuah produk/layanan (total cost of ownership), atau biaya pengembangan ditambah support, c)Cash flow analysis: menentukan estimasi biaya dan keuntungan tahunan untuk sebuah proyek, dan cash flow yang dihasilkan.selama setahun. d)Tangible cost or benefits adalah biaya atau keuntungan organisasi mudah diukur dengan rupiah/dollar, e)Intangible cost or benefits adalah biaya atau keuntungan organisasi yang sulit diukur dengan rupiah/dollar, f)Direct costs adalah biaya yang langsung berelasi dengan memproduksi produk dan layanan, g)Indirect costs adalah biaya yang tidak langsung berelasi dengan produk atau layanan
  • Penentuan Anggaran; Mengalokasikan estimasi biaya proyek ke aktifitas pekerjaan yang dilakukan, WBS dibutuhkan untuk mengalokasikan biaya, karena WBS mendefiniskan aktifitas pekerjaan, Tujuannya adalah menghasilkan cost baseline, Cost Baseline digunakan manajer untuk memonitor dan memastikan kinerja dari biaya
  • Menyusun Anggaran Biaya; Pernyataan cakupan proyek, WBS dan penjelasannya, Estimasi biaya kegiatan dan rincian pendukungnya, Jadwal proyek: digunakan untuk melakukan  agregasi biaya pada setiap periode, Kalender sumber daya, Kontrak: Berkaitan dengan produk atau hasil apa  saja yang telah dibeli. dan berapa biayanya
  • Mengendalikan Biaya; Memonitor kinerja biaya, Memastikan hanya perubahan-perubahan tertentu saja yang dapat merevisi rencana biaya yang telah ditentukan, Menginformasikan kepada stakeholder mengenai perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi biaya.
  • Earned Value Management adalah tehnik pengukuran kinerja proyek yang mengintegrasikan ruang lingkup, waktu dan biaya. Dengan sebuah baseline (rencana awal ditambah perubahan yang telah disetujui), kita bisa menentukan seberapa baik sebuah proyek dalam memenuhi targetnya.
  • Anggaran biaya raba digunakan untuk bermacam-macam maksud, tergantung untuk keperluan siapa anggaran tersebut dibuat. Anggaran biaya raba dapat pula dipakai sebagai pembanding/kontrol pada waktu menghitung anggaran biaya pasti
  • Untuk menghitung anggaran biaya terlebih dahulu perlu didata bahan yang diperlukan termasuk harga bangunan sejenis yang ada. Selanjutnya perlu ditetapkan ukuran pokok berdasarkan gambar prarencana yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menentukan harga satuan pe-kerjaan. Yang dimaksud dengan ukuran pokok, pada umumnya tergantung dari jenis bangunan yang akan dihitung. Misalnya untuk bangunan ge-dung, yang dipakai sebagai ukuran pokok adalah luas lantai per m2, luas atap per m2
  • Anggaran biaya pasti harus disusun seteliti dan secermat mungkin, karena hasil yang di-harapkan adalah harga bangunan pasti atau harga bangunan yang sebenarnya.
  • Perhitungan yang dibuat untuk menyusun Anggaran Biaya Pasti akan menghasilkan suatu biaya/harga bangunan dan dengan biaya/harga tersebut untuk pelaksanaan. Oleh karena itu, anggaran biaya pasti harus disusun dengan teliti, rinci dan selengkap-lengkapnya
  • Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di setiap daerah berbedabeda

 

 

Daftar Pustaka

Ibrahim, B. (1993). Rencana dan Estimate Real of cost. Jakarta: Bumi Aksara.

 

Mukomoko, J. (1985). Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta: GMP.

 

Sastraatmadja, S. (1984). Anggaran Biaya Pelaksana. Bandung: Nova.

 

Zainal. (1992). Analisis Bangunan Menghitung Amggaran Biaya Bangunan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

 

Pengertian rencana anggaran biaya, diperoleh melalui situs internet: http://findadessi.blogspot.co.id/2011/ 11/pengertian-rencana-anggaran- biaya-rab.html.Diunduh pada tanggal 4 Nov 2019

 

https://slideplayer.info/slide/3713087/

 

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Chapter_6_Manajemen_Biaya_Proyek.pdf&ved=2ahUKEwjct6-zpdflAhVPILcAHZz5CZ0QFjADegQIBBAB&usg=AOvVaw1CzqS1zQ1ZG0qzFM__xFpl

Rangkuman Kelompok 7 – Quality Management

  • Quality Management adalah semua kegiatan dari fungsi menejemen keseluruhan yang menentukankebijakan mutu, tujuan, dan tanggung jawab, dan menerapkannya dengan menasseperti perencanaan mutu, kendali mutu, jaminan kualitas, dan peningkatankualitas dalam sistem mutu.
  • Mutu atau kualitas (quality) memiliki definisi yang bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategis. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk, seperti performa (performance), keandalan (reliability), mudah dalam menggunakan, estetika (esthetics), dan sebagainya. Definisi strategis dari kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers). Sedangkan pengendalian mutu menurut Ishikawa adalah mengembangkan, mendesain, memproduksi, serta memberikan jasa produk bermutu yang paling ekonomis, berguna dan selalu memuaskan bagi konsumen
  • Tujuan Program Mutu

1.Mempertahankan Mutu

2.Mengumpulkan Informasi

3.Memenuhi Persyaratan

  • Dokumen-Dokumen Pengendalian Mutu

1.Spefisikasi Teknis

Spesifikasi teknis berisiskan uraian yang disusun dengan lengkap dan jelas mengenai suatu proyek yang hendak dikerjakan sehingga bisa mencapai harapan semua pihak yang terlibat di dalamnya.

 

  1. Gambar Kerja

Merupakan gambar acuan yang dpakai untuk mewujudkan ide rancangan ke dalam bentuk fisik. Gambar kerja yang benar-benar akurat dan detail akan sangat membantu mewujudkan sebuah proyek dengan tepat.

  1. Rencana Mutu Kontrak

Merupakan pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan sebuah proyek.  Dokumen ini digunakan untuk memastikan bahwa hasil akhir proyek sesuai dengan syarat-syarat teknis yang dicantumkan dan telah disepakati di dalam kontrak.  Dokumen ini memang secara khusus dibuat untuk menentukan arah pengendalian proses pelaksanaan proyek sehingga didapat proyek yang berkualitas  sesuai dengan harapan

  • Total Quality Management

Dari ketiga kata yang dimilikinya, definisi TQM adalah:

“sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali (right first time), melalui perbaikan berkesinambungan (continous improvement)dan memotivasi karyawan“ (Kid Sadgrove,1995)

  • Lima Pilar TQM

Lebih lanjut Bill Creech, 1996, menyatakan bahwa prinsip-prinsip dalam sistem TQM harus dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu;

1) Produk

2) Proses

3) Organisasi

4) Pemimpin

5) Komitmen

  • Unsur-unsur Utama TQM
  1. a) Fokus pada pelanggan.
  2. b) Obsesi terhadap kualitas.

c)Pendekatan ilmiah.

d)Komitmen jangka panjang.

e)Kerja sama tim.

  1. f) Perbaikan sistem secara berkesinambungan.

g)Pendidikan dan pelatihan.

h)Kebebasan yang terkendali.

  1. i)  Kesatuan tujuan.
  2. j) Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
  • Prinsip-prinsip TQM

Husaini mengutip pendapat Hensler dan Brunell yang mengatakan bahwa ada empat prinsip utama dalam TQM. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

Kepuasan Pelanggan, Respek terhadap Setiap Orang, Manajemen Berdasarkan Fakta, Perbaikan Terus-Menerus

  • Manfaat TQM bagiPelanggan

1)Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.

2)Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.

3)Kepuasan pelanggan terjamin.

  • PersyaratanImplementasi TQM

Agar implementasi program TQM berjalan sesuai dengan yang diharapkan diperlukan persyaratan sebagai berikut:

1.Komitmen yang tinggi (dukungan penuh) dari menejemen puncak.

2.Mengalokasikan waktu secara penuh untuk program TQM

3.Menyiapkan dana dan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas

4.Memilih koordinator (fasilitator) program TQM

5.Melakukan banchmarking pada perusahaan lain yang menerapkan TQM

6.Merumuskan nilai (value), visi (vision) dan misi (mission)

7.Mempersiapkan mental untuk menghadapi berbagai bentuk hambatan

8.Merencanakan mutasi program TQM.

  • SistemManajemen Mutu (SMM) (bahasa inggris: Quality Management SystemQMS) adalah kemampuan suatu organisasi dalam menjaga kualitas mutu dari jasa atau barang yang dilayankan. Salah satu SMM yang sangat populer dan mungkin paling banyak diterapkan di seluruh dunia adalah SMM yang dikeluarkan oleh Organisasi Standar Internasional (International Standard Organization, ISO). ISO menetapkan standar untuk SMM dengan seri 9000, sehingga dikenal dengan sebutan ISO 9000. ISO 9000 diperkenalkan pada tahun 1987, berisi dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari SMM. ISO 9000:1987 kemudian direvisi menjadi 9000:1994 (tahun 1994). Pada 2000 diperkenalkan ISO 9001:2000 yang berisi persyaratan-persyaratan SMM (QMS Requirements). Versi 2000 tersebut pada 2008 direvisi menjadi ISO 9001:2008. Varian dari ISO 9000/9001 adalah ISO 9002, 9003, dan 9004. Namun, yang paling populer adalah ISO 9001. Jika suatu perusahaan sudah memiliki sertifikasi ISO 9001, maka dapat dikatakan bahwa jasa atau barang yang dilayankan perusahaan tersebut sudah pasti memiliki mutu yang terjamin
  • PerbedaanPrinsip manajemen Mutu ISO 9001: 2008 vs ISO 9001: 2015

Dari 8 Menjadi 7 Prinsip

Dengan di revisi nya sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 menjadi ISO 9001 : 2015 terjadi beberapa perubahan –perubahan yang cukup signifikan dan salah satunya adalah perubahan prinsip manajemen mutu dari 8 menjadi 7 prinsip manajemen mutu.

Pada ISO 9001:2008 prinsip manajemen mutu terdiri dari 8 prinsip diantaranya, 1. Costumer Focus, 2. Leadership, 3. Involvement of People, 4. Process Approach, 5. System Approach to management, 6. Continual Improvement, 7. Factual Approach Decision Making, 8. Mutual Benficial Suppliers Relationship. Pada ISO 9001: 2015, Prinsip ke 4 dan ke 5 digabungkan menjadi satu, sehingga hanya ada 7 prinsip manajemen mutu.

  • 7 PrinsipManajemen Mutu ISO 9001:2015

1.Customer Focus

2.Leadership

3.Engagement of People

4.Process Approach

5.mprovement

6.Evidence-Based Decision Making

7.Relationship Management

DAFTAR PUSTAKA

Sumber : https://ipqi.org/definisi-unsur-prinsip-manfaat-program-total-quality-management-tqm/

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_kualitas_total

Sumber : Usman, Husaini, Manajemen: Teori, Praktik, dan RisetPendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Sumber https://rmpconsultancy.com/home/business-process-improvement-and-pdca/

Sumber : http://www.pakguru.id/2019/02/konsep-dasar-dan-prinsip-total-quality.html

Sumber : https://www.wikiapbn.org/sistem-manajemen-mutu/

Sumber : ISO Quality Management Principles 2015