Rangkuman Kelompok 11 – Research and Development Project

  • Penelitian Pengembangan juga didefinisikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabakan (Sujadi, 2003:164).
  • Proyek Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan atas suatu fenomena yang muncul di masyarakat, kemudian dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Proyek ini dapat berupa proyek yang meningkatkan dan memperbaiki mutu produk.
  • Kegiatan utama pada proyek ini adalah melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan produk tertentu. Proses pelaksanaan serta lingkup kerja yang dilakukan sering mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan tujuan akhir proyek.
  • Tujuan proyek dapat berupa memperbaiki atau meningkatkan produk, pelayanan atau metode produksi.

Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall

  1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan
  2. Mengembangkan produk awal
  3. Validasi ahli dan revisi
  4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk
  5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir

Jenis-jenis research and development project

1. Proyek yang berorientasi pada produk atau proses baru

  1. Peningkatan produk atau teknologi

  1. Penciptaan atau pengembangan produk platform teknologi baru

Langkah-langkah proyek research and development

  1. Penelitian dan Pengumpulan Data (Research & Information Collecting)
  2. Perencanaan Penelitian (Planning)
  3. Pengembangan Desain (Develop Preliminary of Product)
  4. Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing)
  5. Merivisi Hasil Uji Coba (Main Product Revision)
  6. Uji Coba Lapangan (Main Field Testing)
  7. Revisi Hasil Uji Lapangan (Operational Product Revision)
  8. Uji Kelayakan (Operational Field Testing)
  9. Revisi Produk Akhir (Final Product Revision)
  10. Diseminasi dan Implementasi Produk (Dissemination and Implementation)

Perencanaan penelitian dan pengembangan proyek

Kegiatan-kegiatan yang meliputi perumusan tujuan penelitian, memperkirakan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian, perumusan kualifikasi peneliti dan bentuk partisipasinya dalam penelitian

Tahap-tahap perencanaan research and development

A. Penyiapan rencana proyek secara detail

1.Jadwal pekerjaan

2.Anggaran dan sistim pengendalian biaya

3.Work Breakdown Structure secara rinci

4.Bagian-bagian yang beresiko tinggi dan sulit serta rencana antisipatif untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi

5.Rencana sumberdaya manusia dan penggunaannya

6.Rencana pengujian hasil proyek

7.Rencana dokumentasi

8.Rencana peninjauan pekerjaan

9.Rencana pelaksanaan hasil proyek

B. Penentuan spesifikasi proyek secara rinci

  1. Spesifikasi kebutuhan user.

Spesifikasi ini akan berhubungan dengan hasil yang diinginkan oleh user secara umum. Spesifikasi kebutuhan user akan menentukan apakah hasil proyek dapat diterima atau tidak.

  1. Spesifikasi kebutuhan proyek

Spesifikasi kebutuhan proyek merupakan terjemahan teknis dari kebutuhan user. Terjemahan ini bisa dalam bentuk, ukuran, kapasitas, kecepatan, dll.

Faktor-faktor risiko dalam proyek

  1. Faktor bahan (material)
  2. Faktor peralatan (equipment)
  3. Faktor keuangan (financing)
  4. Faktor lingkungan dan masyarakat (environment)
  5. Faktor tenaga kerja (man power)
  6. Faktor perencanaan
  7. Faktor manajemen

Pengelolaan risiko perubahan teknologi

  • Berdasarkan teknologi risiko proyek akan meningkat jika tim proyek dan staf sistem informasi tidak memiliki keahlian teknis yang dibutuhkan. Jika tim tidak mengenal perangkat keras, perangkat lunak sistem, perangkat lunak aplikasi, atau sistem manajemen basis data yang diusulkan untuk proyek ini, kemungkinan besar proyek akan mengalami masalah teknis atau memerlukan lebih banyak waktu untuk menyelesaikannya karena kebutuhan untuk menguasai keterampilan baru.

 

Daftar pustaka

Mikulskiene, B. 2014. Research and Development Project Management. Vilnius: Mykolas Romeris University.
Utami, E., Istiyanto, J.E., Raharjo, S. 2007. Metodologi Penelitian pada Ilmu Komputer. Jurnal Ilmu Komputer, Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) Yogyakarta.
Laudon, Kenneth.C dan Jane P.Laudon.2014.Management Information System:Managing the digital firm (Thieteenth Edition)
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol.2.No.3,September 2014

Rangkuman Kelompok 10 – Life Cycle Costing

Pengertian Life Cycle Costing

Life cycle costing, LCC, adalah proses analisis ekonomi untuk menilai total biaya kepemilikan suatu produk, termasuk biaya pemasangan, operasi, pemeliharaan, konversi, dan / atau penonaktifan.

LCC Menurut Beberapa Ahli

  • Menurut Fuller dan Petersen (1996), Life Cycle Cost (LCC) adalah suatu metode ekonomi dalam mengevaluasi proyek atas semua biaya yang timbul mulai dari tahap pengelolaan, pengoperasian, pemeliha- raan, dan pembuangan suatu komponen dari sebuah proyek, dimana hal ini dijadikan pertimbangan yang begitu penting untuk mengambil suatu keputusan
  • Menurut Barringer dan Weber (1996), Life Cycle Cost (LCC) adalah suatu konsep pemodelan perhitungan biaya dari tahap permulaan sampai pembongkaran suatu asset dari sebuah proyek sebagai alat untuk mengambil keputusan atas sebuah studi analisis dan perhitungan dari total biaya yang ada selama siklus hidupnya.

Pentingnya LCC

  • Untuk meningkatkan kesadaran biaya.
  • Seluruh biaya hidup evaluasi. LCC memungkinkan evaluasi pilihan bersaing berdasarkan seluruh biaya hidup.
  • Memaksimalkan pendapatan. Memahami prosedur untuk menerapkan LCC termasuk pengembangan Biaya Siklus Hidup model untuk berbagai aplikasi.
  • Memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta dampaknya terhadap proses pengambilan keputusan

LCC untuk Supplier

  • Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengoptimalkan desain mereka dengan mengevaluasi alternatif dan dengan melakukan studi trade-off.
  • Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengevaluasi berbagai strategi biaya operasi dan pemeliharaan (untuk membantu pengguna produk).

LCC untuk Customer

  • Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat mengevaluasi dan membandingkan produk-produk alternatif.
  • Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat menilai kelayakan ekonomi proyek atau produk.

Kenapa LCC?

  • Konflik yang umum terjadi di sebagian besar perusahaan:
  • Project Engineering ingin meminimalkan biaya modal
  • Maintenance Engineering ingin meminimalkan jam perbaikan
  • Produksi ingin memaksimalkan jam operasi
  • Realibility Engineering ingin membatalkan kegagalan
  • Akuntansi ingin memaksimalkan nilai sekarang bersih proyek
  • Pemegang saham ingin meningkatkan kekayaan pemegang saham
  • LCC dapat digunakan sebagai alat keputusan manajemen untuk menyinkronkan konflik divisi dengan memfokuskan pada fakta, uang, dan waktu.

Komponen Biaya

  • Biaya Awal
  • Biaya Operasi & Pemeliharaan

Biaya Awal

  • Desain & biaya pengembangan,
  • Investasi pada aset, atau biaya peralatan,
  • Biaya pemasangan atau komisi.

Biaya Operasi dan Pemeliharaan

  • Biaya tenaga kerja / Gaji Karyawan
  • Biaya energi (Listrik,Air)
  • Biaya cadangan & perawatan,
  • Biaya bahan baku.

Langkah Menghihitung LCC

  • Langkah 1: Tentukan waktu untuk setiap elemen biaya,
  • Langkah 2: Perkirakan nilai setiap elemen biaya,
  • Langkah 3: Hitung NPV dari setiap elemen, untuk setiap tahun (selama periode waktunya),
  • Langkah 4: Hitung LCC dengan menambahkan semua elemen biaya, setiap tahun,
  • Langkah 5: Analisis hasilnya.

Estimasi LCC (Contoh)

  • Sebuah toko pengecoran yang sangat produktif memiliki satu mesin pembuat inti yang dioperasikan dengan robot yang canggih (dibuat di Italia).
  • Karena meningkatnya permintaan pengecoran, toko pengecoran ingin memasang satu mesin pembuat inti baru.
  • Untuk mesin baru, ada dua opsi:Mesin robot canggih yang serupa, atau Mesin semi otomatis.

Option 1

  • Biaya awal
Sl. No Cost element Value (in INR, miliion) / year Time phase Remarks
1 Design & development (D) Bought out item
2 Investment on asset (A) 59,4 0 – 1 year
3 Installation (I) 0,6 0 – 1 year 1% of asset cost

Perhitungan PV pada Biaya Awal

D(1+i/100) (n-1)           A(1+i/100) (n-1)            I(1+i/100) (n-1)       

PV= ———————— + ———————- + ———————–

(1+d/100) n                (1+d/100) n                     (1+d/100) n

n adalah tahun di mana PV akan dihitung, di sini n = 1 tahun saja

Tingkat Bunga, d=8%

Tingkat Inflasi, i=5%

0(1+5/100) 0                  59.4(1+5/100) 0          0.06(1+5/100) 0       

PV= ———————– +   ———————— + ———————

(1+8/100) 1                      (1+8/100) 1                          (1+8/100) 1

Jadi, PV pada Biaya Awal = 55.5 million INR

  • Operation & Maintenance Cost
Sl. No Cost element Value (in INR, miliion) / year Time phase Remarks
1 Labour (L) 0,3 2 – 10 year 4 workers @ 3 shifts
2 Energy (E) 4 2 – 10 year MIS report of existing
3 Spare & maintenance (S) 2,6 2 – 10 year equipment, as new equipment is
4 Raw material (M) 27,7 2 – 10 year Identical

Biaya Operasi & Pemeliharaan (OC)

Perhitungan PV pada OC

Total OC= L+E+S+M=34.6 Million INR

PV  OC pada tahun ke n,

OC(1+i/100) (n-1)

PV= ————————

(1+d/100) n

Nilai kumulatif OC setelah tahun ke-n (dalam hal PV)

OC(1+i/100) (n-1)

=        ————————

(1+d/100) n

PV OC dan kumulatif OC pada tahun yang berbeda dihitung dengan menggunakan rumus ini.

Option 1

Perhitungan LCC

Dalam perhitungan sebelumnya, nilai OC yang diharapkan di masa depan di semua tahun adalah sama, yaitu 34,6 Juta INR.

Nilai yang diharapkan ini bisa berbeda untuk tahun yang berbeda juga.

Option 2

Elemen biaya yang berbeda untuk opsi 2 (yaitu mesin semi-otomatis) telah diperkirakan dan perhitungan final untuk LCC telah dilakukan.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Barringer, Paul. H., Weber, David., 1996. “Life Cycle Cost Tutorial”, Fifth International
Conference on Process Plant Reliability and Hydrocarbon Processing, Gulf
Publishing Company., Texas.
.
Zainal, A. Z., 2005. Analisis Bangunan: Menghitung Anggaran Biaya Bangunan., PT.
Gramedia Pustaka Utama., Jakarta.

Dipohusodo, I., 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi., Kanisius., Yogjakarta.

Asworth Allan., 1994. Perencanaan Biaya Bangunan., PT. Gramedia Pustaka Utama.,
Jakarta.

Rangkuman Kelompok 9 – Resource Allocation

Rangkuman Kelompok 9 – Resource Allocation

  • Dalam manajemen proyek, alokasi sumber daya atau manajemen sumber daya adalah suatu aktivitas terskedul dan sumber daya yang dibutuhkan oleh aktivitas tersebut dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan waktu proyek yang dibutuhkan.
  • faktor yang dapat dikategorikan menjadi strategi di dalam meningkatkan kualitas sumber daya pada perencaan proyek:a) Faktor Internal, yaitu apa yang dimiliki oleh karyawan.

b)Faktor External, yaitu apa yang ada di luar tenaga kerja yang dapat menjadi stimulus bagi tenaga kerja.

  • Klasifikasi Alokasi Sumber Daya;a) Sumber daya tidak terbatas (Unlimited Resources Allocation) Bila tingkat kebutuhan sumber daya ? jumlah sumber daya yang ada, b) Sumber daya terbatas (Limited Resources Allocation) Bila tingkat kebutuhan sumber daya > jumlah sumber daya yang ada
  • Tujuan Alokasi Sumber Daya Terbatas; kebutuhan sumber daya tetap terpenuhi dengan penambahan waktu yang minimal
  • Batasan Alokasi Sumber Daya Terbatas; jumlah sumber daya yang tersedia tetap
  • Cara Alokasi Sumber Daya Terbatas; Increase Project Duration (IPD) seminimum mungkin (optimal). Setiap langkah selalu hitung IPD dari aktivitas  yang konflik dan susun network lagi
  • Aturan Prioritas; a) FCFS (first come, first served). Pekerjaan pertama yang datang di sebuah proyek, diproses terlebih dahulu, b) SPT (shortest processing time). Pekerjaan yang memiliki waktu pemrosesan terpendek ditangani dan diselesaikan terlebih dahulu, c) EDD (earliest due date). Batas waktu paling awal. Pekerjaan dengan batas waktu yang paling awal dikerjakan terlebih dahulu, d) PT (longest processing time). Waktu pemrosesan terpanjang. Pekerjaan yang memiliki waktu pemrosesan lebih panjang, lebih besar biasanya sangat penting dan diutamakan terlebih dahulu.
  • Kendala Alokasi Sumber Daya; Kondisi Kontrak, Jaminan, Proses Kontruksi dan Waktu
  • Metode – metode penaanganan konflik antara lain;a) Memaksakan kehendak (Forcing): ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah,b) Mencari upaya pemecahan masalah (problem solving): apa yang menjadi konflik, mencari dan mengumpulkan informasi, sebab-sebab terjadinya konflik, menganalisis berbagai alternative yang dipandang palaing baik, c) Berdamai atau koompromi (compromise): kedua belah pihak telah memikirkan berbagai alternative, member dan menerima, dan mencari pemecahan yang sampai batas-batas tertentu dapat diterima oleh kedua belah pihak,d) Mendinginkan suasana (smoothing): menjaga agar suasana tetap bersahabat,e) Menarik diri (withdrawal): menghindari (tidak bersedia menghadapi) terjadinya ketidak cocokan dalam saat tertentu. Hal ini bisa jadi disebabkan karena belum adanya konsep yang jelas untuk mendinginkan suasana, sambil memikirkan pendekatan lain pada waktu yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Sumber Buku:

Soeharto, I. (2001). “Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional) Jilid 1”. Erlangga, Jakarta, 1999

Sumber Internet:

Hartono, Yuliani. 2017. Alokasi Sumber Daya (Resource Allocation).

https://docplayer.info/42085740-Alokasi-sumber-daya-resource-allocation.html [diakses 6 November 2019]

Berliana, Ruth. 2014. Faktor Internal dan Eksternal dalam Mencetak SDM yang Berkualitas.

https://www.blj.co.id/2014/08/27/faktor-internal-dan-eksternal-dalam-mencetak-sdm-yang-berkualitas/ [diakses 11 November 2019]

Susila, Herman. 2012. Metode penanganan konflik dalam pelaksanaan kontruksi Gedung di Surakarta.

https://media.neliti.com/media/publications/141986-ID-metode-penanganan-konflik-dalam-pelaksan.pdf [diakses 8 November 2019]

Rangkuman Kelompok 8 – Project Budgeting

Rangkuman Kelompok 8 – Project Budgeting

  • Pengelolaan Biaya Proyek (Project Cost Management) adalah proses-proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan dengan anggaran yang telah disetujui
  • Proses Pengelolaan Biaya; Estimasi Biaya: a)mengestimasi biaya dari sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah proyek, b)Penentuan Anggaran: mengalokasikan estimasi biaya ke detail pekerjaan, untuk kemudian diukur kinerjanya, c)Pengendalian Biaya: Mengendalikan perubahan terhadap anggaran proyek.
  • Prinsip dasar pengelolaan biaya; a)Profit/keuntungan: Pendapatan dikurangi pengeluaran.Margin Profit: rasio pendapatan terhadap profit, b)Siklus hidup pembiayaan: Total biaya untuk memiliki sebuah produk/layanan (total cost of ownership), atau biaya pengembangan ditambah support, c)Cash flow analysis: menentukan estimasi biaya dan keuntungan tahunan untuk sebuah proyek, dan cash flow yang dihasilkan.selama setahun. d)Tangible cost or benefits adalah biaya atau keuntungan organisasi mudah diukur dengan rupiah/dollar, e)Intangible cost or benefits adalah biaya atau keuntungan organisasi yang sulit diukur dengan rupiah/dollar, f)Direct costs adalah biaya yang langsung berelasi dengan memproduksi produk dan layanan, g)Indirect costs adalah biaya yang tidak langsung berelasi dengan produk atau layanan
  • Penentuan Anggaran; Mengalokasikan estimasi biaya proyek ke aktifitas pekerjaan yang dilakukan, WBS dibutuhkan untuk mengalokasikan biaya, karena WBS mendefiniskan aktifitas pekerjaan, Tujuannya adalah menghasilkan cost baseline, Cost Baseline digunakan manajer untuk memonitor dan memastikan kinerja dari biaya
  • Menyusun Anggaran Biaya; Pernyataan cakupan proyek, WBS dan penjelasannya, Estimasi biaya kegiatan dan rincian pendukungnya, Jadwal proyek: digunakan untuk melakukan  agregasi biaya pada setiap periode, Kalender sumber daya, Kontrak: Berkaitan dengan produk atau hasil apa  saja yang telah dibeli. dan berapa biayanya
  • Mengendalikan Biaya; Memonitor kinerja biaya, Memastikan hanya perubahan-perubahan tertentu saja yang dapat merevisi rencana biaya yang telah ditentukan, Menginformasikan kepada stakeholder mengenai perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi biaya.
  • Earned Value Management adalah tehnik pengukuran kinerja proyek yang mengintegrasikan ruang lingkup, waktu dan biaya. Dengan sebuah baseline (rencana awal ditambah perubahan yang telah disetujui), kita bisa menentukan seberapa baik sebuah proyek dalam memenuhi targetnya.
  • Anggaran biaya raba digunakan untuk bermacam-macam maksud, tergantung untuk keperluan siapa anggaran tersebut dibuat. Anggaran biaya raba dapat pula dipakai sebagai pembanding/kontrol pada waktu menghitung anggaran biaya pasti
  • Untuk menghitung anggaran biaya terlebih dahulu perlu didata bahan yang diperlukan termasuk harga bangunan sejenis yang ada. Selanjutnya perlu ditetapkan ukuran pokok berdasarkan gambar prarencana yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menentukan harga satuan pe-kerjaan. Yang dimaksud dengan ukuran pokok, pada umumnya tergantung dari jenis bangunan yang akan dihitung. Misalnya untuk bangunan ge-dung, yang dipakai sebagai ukuran pokok adalah luas lantai per m2, luas atap per m2
  • Anggaran biaya pasti harus disusun seteliti dan secermat mungkin, karena hasil yang di-harapkan adalah harga bangunan pasti atau harga bangunan yang sebenarnya.
  • Perhitungan yang dibuat untuk menyusun Anggaran Biaya Pasti akan menghasilkan suatu biaya/harga bangunan dan dengan biaya/harga tersebut untuk pelaksanaan. Oleh karena itu, anggaran biaya pasti harus disusun dengan teliti, rinci dan selengkap-lengkapnya
  • Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di setiap daerah berbedabeda

 

 

Daftar Pustaka

Ibrahim, B. (1993). Rencana dan Estimate Real of cost. Jakarta: Bumi Aksara.

 

Mukomoko, J. (1985). Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta: GMP.

 

Sastraatmadja, S. (1984). Anggaran Biaya Pelaksana. Bandung: Nova.

 

Zainal. (1992). Analisis Bangunan Menghitung Amggaran Biaya Bangunan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

 

Pengertian rencana anggaran biaya, diperoleh melalui situs internet: http://findadessi.blogspot.co.id/2011/ 11/pengertian-rencana-anggaran- biaya-rab.html.Diunduh pada tanggal 4 Nov 2019

 

https://slideplayer.info/slide/3713087/

 

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Chapter_6_Manajemen_Biaya_Proyek.pdf&ved=2ahUKEwjct6-zpdflAhVPILcAHZz5CZ0QFjADegQIBBAB&usg=AOvVaw1CzqS1zQ1ZG0qzFM__xFpl

Rangkuman Kelompok 7 – Quality Management

  • Quality Management adalah semua kegiatan dari fungsi menejemen keseluruhan yang menentukankebijakan mutu, tujuan, dan tanggung jawab, dan menerapkannya dengan menasseperti perencanaan mutu, kendali mutu, jaminan kualitas, dan peningkatankualitas dalam sistem mutu.
  • Mutu atau kualitas (quality) memiliki definisi yang bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategis. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk, seperti performa (performance), keandalan (reliability), mudah dalam menggunakan, estetika (esthetics), dan sebagainya. Definisi strategis dari kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers). Sedangkan pengendalian mutu menurut Ishikawa adalah mengembangkan, mendesain, memproduksi, serta memberikan jasa produk bermutu yang paling ekonomis, berguna dan selalu memuaskan bagi konsumen
  • Tujuan Program Mutu

1.Mempertahankan Mutu

2.Mengumpulkan Informasi

3.Memenuhi Persyaratan

  • Dokumen-Dokumen Pengendalian Mutu

1.Spefisikasi Teknis

Spesifikasi teknis berisiskan uraian yang disusun dengan lengkap dan jelas mengenai suatu proyek yang hendak dikerjakan sehingga bisa mencapai harapan semua pihak yang terlibat di dalamnya.

 

  1. Gambar Kerja

Merupakan gambar acuan yang dpakai untuk mewujudkan ide rancangan ke dalam bentuk fisik. Gambar kerja yang benar-benar akurat dan detail akan sangat membantu mewujudkan sebuah proyek dengan tepat.

  1. Rencana Mutu Kontrak

Merupakan pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan sebuah proyek.  Dokumen ini digunakan untuk memastikan bahwa hasil akhir proyek sesuai dengan syarat-syarat teknis yang dicantumkan dan telah disepakati di dalam kontrak.  Dokumen ini memang secara khusus dibuat untuk menentukan arah pengendalian proses pelaksanaan proyek sehingga didapat proyek yang berkualitas  sesuai dengan harapan

  • Total Quality Management

Dari ketiga kata yang dimilikinya, definisi TQM adalah:

“sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali (right first time), melalui perbaikan berkesinambungan (continous improvement)dan memotivasi karyawan“ (Kid Sadgrove,1995)

  • Lima Pilar TQM

Lebih lanjut Bill Creech, 1996, menyatakan bahwa prinsip-prinsip dalam sistem TQM harus dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu;

1) Produk

2) Proses

3) Organisasi

4) Pemimpin

5) Komitmen

  • Unsur-unsur Utama TQM
  1. a) Fokus pada pelanggan.
  2. b) Obsesi terhadap kualitas.

c)Pendekatan ilmiah.

d)Komitmen jangka panjang.

e)Kerja sama tim.

  1. f) Perbaikan sistem secara berkesinambungan.

g)Pendidikan dan pelatihan.

h)Kebebasan yang terkendali.

  1. i)  Kesatuan tujuan.
  2. j) Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
  • Prinsip-prinsip TQM

Husaini mengutip pendapat Hensler dan Brunell yang mengatakan bahwa ada empat prinsip utama dalam TQM. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

Kepuasan Pelanggan, Respek terhadap Setiap Orang, Manajemen Berdasarkan Fakta, Perbaikan Terus-Menerus

  • Manfaat TQM bagiPelanggan

1)Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.

2)Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.

3)Kepuasan pelanggan terjamin.

  • PersyaratanImplementasi TQM

Agar implementasi program TQM berjalan sesuai dengan yang diharapkan diperlukan persyaratan sebagai berikut:

1.Komitmen yang tinggi (dukungan penuh) dari menejemen puncak.

2.Mengalokasikan waktu secara penuh untuk program TQM

3.Menyiapkan dana dan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas

4.Memilih koordinator (fasilitator) program TQM

5.Melakukan banchmarking pada perusahaan lain yang menerapkan TQM

6.Merumuskan nilai (value), visi (vision) dan misi (mission)

7.Mempersiapkan mental untuk menghadapi berbagai bentuk hambatan

8.Merencanakan mutasi program TQM.

  • SistemManajemen Mutu (SMM) (bahasa inggris: Quality Management SystemQMS) adalah kemampuan suatu organisasi dalam menjaga kualitas mutu dari jasa atau barang yang dilayankan. Salah satu SMM yang sangat populer dan mungkin paling banyak diterapkan di seluruh dunia adalah SMM yang dikeluarkan oleh Organisasi Standar Internasional (International Standard Organization, ISO). ISO menetapkan standar untuk SMM dengan seri 9000, sehingga dikenal dengan sebutan ISO 9000. ISO 9000 diperkenalkan pada tahun 1987, berisi dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari SMM. ISO 9000:1987 kemudian direvisi menjadi 9000:1994 (tahun 1994). Pada 2000 diperkenalkan ISO 9001:2000 yang berisi persyaratan-persyaratan SMM (QMS Requirements). Versi 2000 tersebut pada 2008 direvisi menjadi ISO 9001:2008. Varian dari ISO 9000/9001 adalah ISO 9002, 9003, dan 9004. Namun, yang paling populer adalah ISO 9001. Jika suatu perusahaan sudah memiliki sertifikasi ISO 9001, maka dapat dikatakan bahwa jasa atau barang yang dilayankan perusahaan tersebut sudah pasti memiliki mutu yang terjamin
  • PerbedaanPrinsip manajemen Mutu ISO 9001: 2008 vs ISO 9001: 2015

Dari 8 Menjadi 7 Prinsip

Dengan di revisi nya sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 menjadi ISO 9001 : 2015 terjadi beberapa perubahan –perubahan yang cukup signifikan dan salah satunya adalah perubahan prinsip manajemen mutu dari 8 menjadi 7 prinsip manajemen mutu.

Pada ISO 9001:2008 prinsip manajemen mutu terdiri dari 8 prinsip diantaranya, 1. Costumer Focus, 2. Leadership, 3. Involvement of People, 4. Process Approach, 5. System Approach to management, 6. Continual Improvement, 7. Factual Approach Decision Making, 8. Mutual Benficial Suppliers Relationship. Pada ISO 9001: 2015, Prinsip ke 4 dan ke 5 digabungkan menjadi satu, sehingga hanya ada 7 prinsip manajemen mutu.

  • 7 PrinsipManajemen Mutu ISO 9001:2015

1.Customer Focus

2.Leadership

3.Engagement of People

4.Process Approach

5.mprovement

6.Evidence-Based Decision Making

7.Relationship Management

DAFTAR PUSTAKA

Sumber : https://ipqi.org/definisi-unsur-prinsip-manfaat-program-total-quality-management-tqm/

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_kualitas_total

Sumber : Usman, Husaini, Manajemen: Teori, Praktik, dan RisetPendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Sumber https://rmpconsultancy.com/home/business-process-improvement-and-pdca/

Sumber : http://www.pakguru.id/2019/02/konsep-dasar-dan-prinsip-total-quality.html

Sumber : https://www.wikiapbn.org/sistem-manajemen-mutu/

Sumber : ISO Quality Management Principles 2015

 

Rangkuman Kelompok 6 – Project Schedule

Rangkuman Kelompok 6 – Project Schedule

  • Project Schedule adalah alat untuk memantau (bagi project manager) apakah proyek dan tim masih terkendali atau tidak.
  • Sebelum jadwal dibuat, Work breakdown structure (WBS) (metode pengorganisasian proyek menjadi struktur pelaporan hierarakis) harus terlebih dahulu ada, jika tidak maka jadwal tersebut akan terkesan mengada-ada.
  • Yang diperhatikan dalam membuat Project Shcedule; Alokasi resource, Identifikasi, Membuat Jadwal.
  • Fungsi Project Shcedule; menujukkan hubungan utama antara kegiatan/aktivitas dalam proyek, mendorong waktu dan biaya, meningkatkan penggunaan sumber daya.
  • Munculnya konflik; perbedaan opini, sering berganti personil, lebih mementingkan bagiannya.
  • Macam konflik; antara user dan kontraktor, organisasi, sikluis hidup proyek.
  • Pemecahan konflik; menarik kesepakatan, menganggap tidak ada konflik, menggunakn kekuasaan, kompromi, konfrontasi
  • Cara menyelesaikan konflik; memperjelas peran, memperjelas peran untuk tim, peran setiap orang, resolusi konflik dalam kelompok
  • Manfaat Konflik; adanya ide baru, adanya pendekatan baru untuk pemecahan masalah, memunculkan masalah lama dan terjadinya kesepakatan, dapat memperjelas pandangannya, membuat seseorang kreatif, menguji kapasitas kemampuannya.
  • Activity Relationship Chart (ARC) adalah digram yang digunakan untuk mendapatkan hubungan dari aktivitasaktivitas tertentu, sehingga dapat ditentukan aktivitas yang harus berdekatan dan aktivitas yang harus berjauhan dalam suatu perancangan tata letak fasilitas.
  • Gantt Chart : suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tugas dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan waktu pengerjaan tugas-tugas tersebut dalam format pewaktuan tertentu seperti jam, hari, tanggal, minggu, bulan atau tahun.
  • Fungsi Gantt Chart; kegiatan telah direncanakan, urutan kerja diperhitungkan, perkiraan waktu diperhitungkan, waktu proyek telah dibuat.
  • Kelebihan Gantt Chart; sederhana, untuk proyek kecil, dapat berulang, menggambarkan kemajuan suatu proyek, bisa digunakan pada metode lain saat pelaporan.\
  • Kelemahan Gantt Chart; Tidak Spesifik, Sulitnya peneyesuaian/ perbaikan, tidak eksplisit dalam menunjukkan aktivitas.
  • Fungsi Gantt Chart; menentukan durasi pekerjaan terhadap perkembangan waktu, perencanaan dan penjadwalan proyek, pemantauan kemajuan proyekyang sedang dilaksanakan.
  • Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
  • Syarat menyusun anggaran; Realistis, Luwes, Berkesinambungan, Partisipatif, Edukatif, Komunikatif, Integratif, Koordinatif.
  • Cara membuat anggaran; Menyiapkan gambar proyek, Menghitung Volume pekerjaan, Menghitung harga satuan pekerjaan, Menghitung jumlah biaya pekerjaan, Menghitung rekapitulasi.
  • Cara mencapai tujuan organisasi; Identifikasi, pengelompokkan penanggung jawab, Penentuan wewenang dan tanggung jawab, Menyusun mekanisme pengendalian, dan struktur organisasi proyek
  • Critical Path Method (CPM) merupakan metode untuk mentranlasikan ataumenerjemahkan kebutuhan proyek ke dalam system matematik denganmemperhatikan tahapan umum yang rutin diaplikasikan antara lain : perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian/monitoring.
  • Cara menentukan critical path; membuat network, tambahkan durasi, dan jalur terpanjang adalah critical path
  • Tujuan CPM; untuk merencanakan dan menjadwalkan suatu proyek serta untukmengawasi dan mengevaluasi. Sehingga dapat mengurangi penundaan pekerjaan, mengurangi gangguan, dan mengurangi konflik produksi pada sebuah proyek
  • Manfaat CPM; perencanaan proyek yang kompleks, penjadwalan yang praktis, mengadakan pembagian kerja, menentukan waktu dan biaya
  • Elemen CPM; Anak panah/busur, Lingkaran kecil/node, anak panah terputus putus, anak panah tebal.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

https://ipqi.org/pengertian-cpm-dan-pert/

https://slideplayer.info/slide/12211289/

http://web.ipb.ac.id/~erizal/manpro/perenca naan%20pengendalian%20proyek.pdf

https://manajemenproyekindonesia.com/? p=848

https://www.scribd.com/doc/82406087/Defi nisi-Gantt-Chart

Kelompok 5 – Project schedulling

Project schedulling

  • Ada beberapa cara menentukan durasi proyek:Asumsikan jika setiap kegiatan selesai dengan normal, Evaluasi setiap kegiatan secara terpisah, Gunakan waktu yang konsisten, Menyimpan perkembangan jadwal
  • Perhitungan durasi proyek yang sebenarnya; Metode produktifitas pekerja per-jam(Cara perhitungan yang biasa dipakai dengan mengalikan produktifitas pekerja dengan volume pekerjaan. Didapatkan total jam kerja. Lalu total jam kerja dibagi oleh jam kerja per hari. Biasanya jam kerja harian berlangsung 8 jam. Didapatkan total hari kerja), Metode produktifitas pekerja per hari(Cara perhtungannya pun tidak jauh beda. Dengan membagi voume pekerjaan dengan produktifitas harian pekerja, maka didapat total hari kerja), Penyesuaian dengan kalkulasi durasi (Kita juga harus mempelajari banyak hal yang sudah berlangsung di proyek. Seperti evaluasi kurva-S, mengevaluasi target subkontraktor atau para pekerja, dan menerapkan hasil evaluasi tersebut untuk mencapai target yang diinginkan).
  • Activity Relationship Chart(ARC) adalah digram yang digunakan untuk mendapatkan hubungan dari aktivitas-aktivitas tertentu, sehingga dapat ditentukan aktivitas yang harus berdekatan dan aktivitas yang harus berjauhan dalam suatu perancangan tata letak fasilitas.
  • Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan tugas-tugas pada proyek serta jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang bersangkutan.
  • Keuntungan Gantt Chart; sederhana, untuk proyek kecil, operasi yang berulang, bisa dipakai dalam pelaporan
  • Kelemahan Gantt Chart; Tidak Spesifik, Sulit Penyesuaian, Tidak Eksplisit.
  • Cara Membuat Gantt chart;Mengidentifikasikan Tugas, Menggambarkan Sumbu Horizontal, Menuliskan Tugas ataupun Bagian Pekerjaan, Melakukan Pemeriksaan kembali
  • Fungsi Gantt Chart; Menentukan durasi pekerjaan terhadap perkembangan waktu, Perencanaan dan penjadwalan proyek pekerjaan, Pemantauan kemajuan proyek pekerjaan
  • PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek
  • Kelebhihan PERT; tidak ada contoh, Dapat bekerja dalam ketidakpastian
  • Keterbatasan dan kelemahan diagram PERT secara umum adalah bahwa perkiraan atas waktu yang dibutuhkan bagi masing-masing kegiatan bersifat subyektif dan tergantung pada asumsi. Sehingga secara umum PERT cenderung terlalu optimis dalam menetapkan waktu penyelesaian sebuah proyek.
  • Critical Path Method(CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan. Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit.
  • Teknik Menghitung critical path method; Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E).
  • Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi merupakan perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, dalam mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis
  • Fungsi Penjadwalan Waktu Proyek; Menentukan durasi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek, Menentukan waktu pelaksanaan setiap kegiatan, Menentukan kegiatan yang tidak boleh terlambat atau tertunda pelaksanaannya (kegiatan kritis) dan jalur kritis, Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek.
  • cara atau resolusi dalam mengatasi konflik :Withdrawing  / Avoiding, Smoothing / Accomodating, Compromizing, Forcing, Collaborating, Confronting / Problem solving

 

Daftar Pustaka

 

Sumber Internet:

http://41115120046.blog.mercubuana.ac.id/2016/10/08/10/

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-gantt-chart-cara-membuat-gantt-chart/

https://fairuzelsaid.wordpress.com/2009/11/24/anaslisis-sistem-informasi-gantt-chart/

https://www.scribd.com/doc/82406087/Definisi-Gantt-Chart

http://roda-ilmu.blogspot.com/2018/04/perancangan-tata-letak-fasilitas-materi_8.html

https://ghaleebmumtaz.wordpress.com/2015/03/26/membuat-activity-relationship-chart/

https://fairuzelsaid.wordpress.com/2009/10/26/pasi-teknik-penjawalan-proyek-menggunakan-pert-program-evaluation-and-review-technique/

https://ipqi.org/pengertian-cpm-dan-pert/

https://slideplayer.info/slide/12211289/

http://web.ipb.ac.id/~erizal/manpro/perencanaan%20pengendalian%20proyek.pdf

https://manajemenproyekindonesia.com/?p=848

Sumber Jurnal:

Walean, DM, dkk 2012. Perencanaan Dan Pengendalian Jadwal Dengan Menggunakan Program Microsoft Project 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama). Jurnal Sipil Statik. 1(1):22-26.

Walean, DM, dkk 2012. Perencanaan Dan Pengendalian Jadwal Dengan Menggunakan Program Microsoft Project 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama). Jurnal Sipil Statik. 1(1):22-26.

Alwi, MA, Syahrizal.2017. Analisis Penerapan Sistem Penjadwalan CPM, PERT, Dan LOB Pada Penjadwalan Proyek (Studi Kasus : Pembangunan Gedung Kantor PT. Jasa Asuransi Indonesia – Pematang Siantar).Jurnal Teknik Sipil Usu. 6(1).

Rangkuman Kelompok 4 – Human Resources Project Management LRC (Linear Responsibility Chart) Produktivitas Tenaga Kerja

Human Resources Project Management
LRC (Linear Responsibility Chart)
Produktivitas Tenaga Kerja

  • Project human resource management (Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Proyek) adalah proses mengorganisasikan dan  mengelola atau menempatkan orang-orang yang terlibat dalam proyek, sehingga orang tersebut dapat dimanfaatkan potensinya secara efektif dan efisien
  • Tujuan MSDM; Sosial, organisasi, fungsional, Individu
  • Tahapan MSDM: Perencanaan SDM, Akuisisi Tim, Pengembangan Tim, Mengelola Tim
  • Kunci Pengelolaan MSDM; Motivasi, kekuasaan, Keefektifan
  • Linear Responsibility charts adalah suatu alat atau teknik untuk mengidentifikasi area fungsional, kegiatan utama, dan titik keputusan dimana ambiguitas atau konflik terjadi.
  • Manfaat Responsibility Chart: Membantu untuk mempermudah mengetahui peran dan tanggung jawab, Membantu untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan system kerja, Mengklarifikasi individu atau departemen dalam peran dan tanggung jawab,  Mengidentifikasi akuntabilitas, Menghilangkan kesalahpahaman dan mendorong kerjasama tim, Mengurangi duplikasi usaha, Membantu untuk memudahkan komunikasi team.
  • Tujuan Responsibility:Mengidentifikasi individu serta tim dalam peran dan hubungan timbal balik, Memahami serta menjelaskan peran masing-masing sesuai dengan tujuan dan harapan, Meningkatkan akuntabilitas, delegasi, komunikasi dan kerjasama.
  • Kelebihan Responsibility Chart; Menggambarkan peran peserta proyek dalam masalah-masalah proyek, Memecahkan masalah menjadi lebih mudah, Komunikasi difasilitasi, Sebagai media atau wadah untuk mengawasi wewenang dan tanggung jawab, Terdapat pendelegasian wewenang, Memperjelas aturan dan tanggung jawab, wewenang, dan hubungan tanggung jawab untuk kegiatan proyek di antara para individu
  • Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya
  • Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut system pemasukan fisik perorang atau per jam kerja orang diterima secara luas.
  • Mengukur produktivitas; Jam yang harus dibayar dan Jam yang digunakan untuk bekerja.
  • Fungsi Pengukuran Produktivitas; Pengukuran produktivitas kerja ini mempunyai peranan penting untuk mengetahui produktivitas kerja dari para karyawan sehingga dapat diketahui sejauh mana produktivitas yang dapat dicapai oleh karyawan, Selain itu pengukuran produktivitas juga dapat digunakan sebagai pedoman bagi para manajer untuk meningkatkan produktivitas kerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan.
  • Faktor yang mempengaruhi produktivitas; Pelatihan Kerja, Mental dan kemampuan fisik karyawan, Hubungan antara atasan dan bawahan.

 

Daftar Pustaka

A.F. Stoner. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Herzberg, Frederick. 2011. Herzberg?s Motivation-Hygiene Theory and Job Satisfaction in

Sedarmayanti.2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV

Mandar Maju.

Siagian, Sondang P. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : Rineka Cipta

Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rivai, Veithzal. 2009.

 

Tugas contoh pohon keputusan

Kasus Sumur Minyak

  1. PT.Tambang dalam mencari minyak bumi akan memutuskan apakah menggunakan peta geologi (biaya $ 25,-) atau tidak.
  2. Pilihan berikutnya adalah menjual konsesi atau bor sendiri dengan kondisi sbb:
  1. Beli peta dan berhasil (favourable) dengan Peluang = 0.24
    1. Jual konsesi, hasil $ 86,-
    2. Bor sendiri, dan bila ternyata:
  • Kering, P=0.25, rugi $ 50,-
  • Asam, P=0.33, hasil $ 200,-
  • Manis (dapat minyak), P=0.42, hasil $ 500,-
  1. Beli peta dan tidak berhasil (unfavourable) dengan Peluang = 0.76
    1. Jual konsesi, hasil $ 80,-
    2. Bor sendiri :
  • Kering, P=0.71, rugi $ 50,-
  • Asam, P=0.158, hasil $ 200,-
  • Manis, P=132, hasil $ 500,-
  1. Tidak beli peta
    1. Jual konsesi, hasil $ 80,-
    2. Bor sendiri :
  • Kering, P=0.6, rugi $ 50,-
  • Asam, P=0.2, hasil $ 200,-
  • Manis, P=0.2, hasil $ 500,-

 

Keputusan: Tidak Beli Peta

Alasannya adalah :

  1.  Jika Membeli Peta maka ada 2 kemungkinan yang terjadi yakni “berhasil” dan “Tidak     Berhasil”
  2.  Peluang (P) “Berhasil” lebih kecil dari Peluang “Tidak Berhasil”
  3.  Hasil dari pembelian Peta Jika “Berhasil”  Keuntungan yang didapat sama dengan hasil “Tanpa  Pembelian Peta”

Rangkuman kelompok 3- manajemen project-Struktur Proyek-Muhammad Ridhwan-0218123028

Rangkuman Manajemen project- Struktur proyek

  • Pentingnya struktur proyek; untuk mengestimasi berapa lama suatu proyek akan berlangsung dan berapa banyak biaya yang diperlukan, kita perlu memiliki gambaran tentang pekerjaan yang akan dilakukan didalam proyek dan siapa yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.
  • Organisasi proyek; adanya wadah atau sarana sehingga dalam pengelolaan proyek kegiatan yang dilakukan memiliki program, visi, misi, dan tujuan yang jelas sehingga pelaksanaan kegiatan proyek memiliki batasan.
  • Fungsi organisasi; mencapai tujuan bersama, mendapatkan pengetahuan yang continue, sarana karir.
  • Organisasi proyek; sarana mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, peralatan dan modal secara efektif dan efisien.
  • Proses dalam organisasi; identifikasi, pengelompokan penanggung jawab, penentuan wewenang, menyusun mekanisme pengendalian
  • Struktur organisasi; diagram yang menggambaran fungsi-fungsi departemen dan hubungannya
  • Struktur organisasi proyek; dibuat dengan situasi kultur dan keunikan berbeda berdasar kebutuhan sistem manajemen proyek.
  • Organisasi proyek fungsional; dikelompokan berdasarkan fungsinya
  • Kelebihan organisasi fungsional; menambah pengalaman, fleksibel, adanya jenjang karir
  • Kekurangan organisasi fungsional; tidak ada penanggung jawab, kurangnya penekanan, membutuhkan waktu dalam koordinasi, lambat dalam membuat rencana.
  • Organisasi proyek murni; bagian tersendiri dari organisasi fungsional perusahaan
  • Struktur organisasi proyek murni; Kendali didalam proyek membutuhkan organisasi sendiri dalam rangka mengelola tujuan
  • Struktur organisasi proyek personel; menunjukkan hierarki tanggung jawab dan wewenang tugas dari masing-masing personel
  • Ciri-ciri organisasi proyek murni; pimpinan ada wewenang, sedikit dukungan dari unit fungsional, tenaga pelaksana dipindahkan ke oganisasi proyek.
  • Kelebihan organisasi proyek murni; adanya komando yang jelas, mandiri, keputusan cepat, jalur komunikasi pendek.
  • Kekurangan organisasi proyek murni; biaya mahal, kurang efisien,
  • Organisasi proyek matriks; gabungan dari organisasi proyek murni dan fungsional
  • Kelebihan proyek matriks; terarah pada tujuan, rahasia aman.
  • Kekurangan proyek matriks; tidak fleksibel jika pelaksana ada keperluan,butuh waktu jika tidak satu atap.
  • Manajer projek; Seorang manajer proyek berasal dari suatu institusi atau seorang pengusaha yang sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan boss (ritz)
  • Fungsi manajer proyek; mengelola kegiatan, mengelola pelakasanaan dan pengendalian, menegelola tenaga kerja, mengsinkronisasikan kegiatan menjadi suatu kegiatan yang terpadu
  • Kriteria manajer proyek; inisiatif, fleksibel, responsibility, kritis

 

 

Source : Karaini, Armaini Akhirson. Pengantar Manajemen Proyek Seri Diktat Kuliah. Depok : Universitas Gunadarma